Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah |
LOMBOK TIMUR , - Dalam upaya pengurangan risiko bencana secara reguler, Rinjani Lombok UNESCO Global Geopark (UGGp) bekerjasama dengan Lushan UGGp, Pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi NTB menyelenggarakan webinar dengan tema “Living in Harmony with Geohazard" yang merupakan bagian dari kegiatan International Day for Disaster Risk Reduction (IDDR) 2020 in Rinjani, Selasa 13 September 2020.
Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah dalam kesempatan itu, menjelaskan ketika bencana gempa bumi di NTB tahun 2018, Hampir setiap hari selama berbulan-bulan menjadi situasi yang kelam, semua orang takut tidak tahu harus berbuat apa, dan secara geografis, NTB berada di wilayah dengan geohazard yang berpotensi bencana, hal ini yang harus dihadapi serta pelajari bagaimana masyarakat dapat hidup selaras dengan geohazard.
“Kita tidak bisa menghindarinya, Ini adalah takdir kita , geohazard bukanlah untuk ditakuti, tugas kita mendidik masyarakat tentang itu adalah kuncinya dan teknologi adalah salah satu instrumen yang efektif untuk memberikan informasi dan pengetahuan bagi masyarakat kita, oleh karena itu kami berinisiatif mengembangkan aplikasi mobile bernama SIAGA NTB, agar masyarakat dapat mengetahui informasi tentang tanda potensi bencana, apa yang harus dilakukan untuk mengatasinya dan dapat didownload di Playstore dan Appstore,” ungkapnya.
Melanjutkan sambutannya, Umi Rohmi mengungkapkan bahwa saat ini di NTB telah memulai kurikulum ramah-bencana dalam konten pendidikan, untuk siswa di sekolah yang bertujuan agar siswa mengenal potensi bencana, serta cara menghadapinya untuk menyelamatkan hidup mereka saat terjadi bencana, selain itu, Pemerintah Provinsi NTB juga mengedukasi masyarakat tentang potensi bencana melalui posyandu keluarga setiap bulan, dimana awalnya Posyandu hanya melayani kesehatan untuk bayi dan ibu, kini diperluas layanannya dengan memasukkan materi edukasi kebencanaan kepada seluruh anggota keluarga di masyarakat dan berharap posyandu keluarga menjadi pusat pendidikan untuk mengatasi masalah kesehatan dan sosial.
“Banyak lagi cara yang bisa kita lakukan untuk mendidik masyarakat kita agar memahami dan menyadari potensi geohazard di tanah air kita, Misalnya kegiatan yang bermanfaat yang digagas oleh tim Geopark Rinjani ini, seperti kompetisi mahasiswa, seminar virtual, dan masih banyak lagi. Itu adalah inisiatif yang sangat kreatif dan mendidik. Kami sangat mengapresiasinya,” ujarnya.
Terakhir, Umi Rohmi menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, UNESCO, keynote speaker, dan semua pemangku kepentingan yang terlibat atas dukungan untuk menyukseskan acara tersebut.
“Semoga menjadi kontribusi besar bagi NTB untuk masa depan yang lebih baik, Rinjani adalah rumah kami, hidup kami, kita harus mencintai, memahami, dan memeliharanya untuk generasi masa depan kita,” tutupnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Odo R.M Manuhutu menyampaikan apresiasi atas kegiatan yang diselenggarakan yang bermanfaat juga sebagai upaya pemulihan sektor pariwisata selama masa pandemi, khususnya di Wilayah NTB yang merupakan destinasi super prioritas, dan berharap dengan peran kita di wilayah rawan bencana serta pandemi yang Sedang melanda menyadarkan orang pentingnya memahami resiko dan terutama bagi kesejahteraan dan kesehatan masyarakat.
“Marilah kita terus berupaya mengurangi resiko bencana secara berkala, untuk menjamin keberlanjutan geopark melalui pertemuan hybrid pada hari pengurangan risiko bencana internasional, sukses selalu geopark rinjani,” ujarnya.
Kegiatan ini turut diikuti oleh Prof. Ainun Naim, Prof. Arif Rahman dari UNESCO,kepala jaringan geopark China, koordinator APGN dan perwakilan departement UGGP Lushan China. (gl 02).
Komentar0