*GpA0GUC5TSAoGSM6GUG0BSriTi==*

Saiful Ditodong Kesejahteraan Petugas GP3A Saat Reses


GlobalLombok, Lombok Tengah - Pelaksanaan reses anggota DPRD Loteng dari Partai Amanat Nasional (PAN) Saiful Muslim terus berlanjut sesuai jadwal.

Di titik ke 4 yang dilaksanakan di Dusun Telabah Baru Pringgarata pada Sabtu (5/7), sejumlah peserta berasal dari Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A) dan kalangan petani.

Dalam acara serap aspirasi itu, Saiful Muslim diminta untuk memperjuangkan kesejahteraan para petugas GP3A atau yang biasa disebut sebagai pekasih. Pasalnya, selama ini ternyata mereka tidak mendapat gaji dari pemerintah.

"Kami hanya dapat penanje (Pemberian-red) dari masyarakat pengguna air. Namanya penanje kalau ada ya Alhamdulillah, kalau tidak ada ya mau bilang apa," keluh Husni salah satu petugas GP3A wilayah Jurang Sate Pringgarata.

Sementara salah satu petani, Mujahidin dalam kesempatan itu meminta agar Saiful Muslim sebagai anggota dewan memperjuangkan keadilan bagi petani. Sebab, bisa dipastikan bahwa gabah hasil petani akan dibayar dengan harga miring saat musim panen tiba.

"Apalagi kalau kondisi basah karena hujan seperti ini, pasti banyak pemotongan timbangan," keluhanya. "Mohon pak dewan perjuangkan petani mengenai hal ini," harapnya kemudian.

Dia juga mengeluhkan mengenai saluran tersier air yang tergolong tidak baik di kawasannya. Jika dipersentasikan mencapai angka 90% sehingga merugikan petani pada saat proses pengolahan ladang.

"Kalau ada program perbaikan, kiranya bisa diberikan ke wilayah kami," mohonnya.

Menanggapi hal ini, Saiful Muslim mengaku prihatin terhadap kondisi para petugas P3A dan GP3A yang tidak mendapat intensif dari pemerintah. Padahal posisi pekerjaannya sangat krusial dan menjadi salah satu penentu keberhasilan sektor pertanian.

Sehingga ke depannya, dia akan mencoba berkomunikasi dengan pemerintah baik Pemda dan Pemdes secara khusus untuk mencari solusi terhadap hal ini.

"Saya akan sampaikan hal ini kepada pemerintah daerah dan pemerintah desa khususnya, mungkin nanti bisa diberikan insentif untuk kawan-kawan petugas," ungkapnya.

Mengenai harga padi atau gabah yang kemungkinan anjlok saat musim panen tiba, Saiful menginformasikan sebenarnya permasalahan itu sudah coba dituntaskan oleh pemerintah pusat. Presiden Prabowo sendiri menginstruksikan agar semua pihak mengawal para petani agar tidak merugi demi tercapainya ketahanan pangan nasional.

Menurut informasi, harga gabah dengan kondisi Kering Sawah (KS) harus diambil dengan harga minimal Rp.6.500/kilogram dari petani dengan pengawalan dari aparat seperti TNI dan Polri.

Hanya saja dalam praktiknya, tidak sedikit petani yang justru menjual hasil pertanian mereka ke tengkulak atau pengepul dengan alasan sudah mengambil uang terlebih dulu atau membayar hutang kepada yang bersangkutan.

"Saya di Komisi II, Insyaallah masalah ini akan saya bahas dan akan kami kawal agar bagaimana nanti petani tidak selalu rugi," janjinya.

Di akhir acara, Saiful menjanjikan akan memberikan P3A dan GP3A seragam dari dana pribadinya sebagai penghargaan terhadap kinerja mereka selama ini.

"Insyaallah saya buatkan nanti untuk kawan-kawan di Jonggat Pringgarata, mungkin tidak seberapa tapi itu salah satu bentuk penghargaan saya, semoga bermanfaat ke depannya," tutup Saiful. (gl02)

Komentar0

Type above and press Enter to search.

PT. GLOBAL SWARA RAKYAT