JAKARTA , GLOBAL NEWS - Dr. Marwan al-Sultan, kepala Rumah Sakit Indonesia di Gaza, meninggal akibat serangan udara Israel yang menghantam ruangan di Kota Gaza. Putrinya, Lubna al-Sultan, menyaksikan langsung saat ayahnya meninggal .
Rudal F-16 mengincar targetnya dengan tepat, tepat di atasnya. Semua kamar di rumah itu baik-baik saja , kecuali satu kamar yang terkena rudal. “ Ayah saya menjadi martir di sana,” kata Lubna kepada The Associated Press, seperti yang diberitakan pada Jumat (4/7/2025).
Dia bilang , ayahnya tidak tergabung dalam gerakan politik apa pun . “Dia tidak terlibat dengan gerakan mana pun, dia hanya khawatir tentang pasien yang dirawat selama perang,” katanya dengan sedih .
Marwan adalah dokter yang sangat membantu dalam membantu korban kekerasan di Gaza. Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan bahwa ini adalah simbol ketahanan dan cinta di tengah kehancuran yang terus berlanjut .
"Karirnya sangat tulus , terutama saat -saat sulit yang dialami oleh rakyat kami," kata pernyataan resmi dari menteri .
Militer Israel mengatakan bahwa serangan di Kota Gaza ditujukan kepada "teroris utama Hamas" dan mereka sedang meninjau "kerugian warga sipil yang tidak terlibat. " Namun, Israel belum memberikan jawaban langsung tentang serangan yang mengakibatkan terbunuhnya Marwan Sultan.
Setelah itu, Rumah Sakit Indonesia rusak parah dan tidak berfungsi lagi karena serangan berulang, Marwan tetap tinggal di Gaza .
Di sana , dia harus menahan kekurangan layanan medis dan bahaya serangan udara. Saat ini , menurut PBB, semua rumah sakit di Gaza utara tidak beroperasi.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan bahwa Israel secara teratur menyerang tenaga medis dan tempat yang membantu kemanusiaan.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) merasa menyesal atas kerugian yang dialami oleh orang-orang yang tidak terlibat . Mereka juga menyalahkan Hamas karena menggunakan infrastruktur sipil sebagai perlindungan bagi manusia.
Komentar0