![]() |
Ketua PMI Lombok Barat Haris Karnain A.Md.Kes S.Si MM saat foto bersama di halaman depan kantor camat sekotong |
GLOBAL LOMBOK, Lombok Barat - Menjadi salah satu daerah yang dipilih menjadi lokasi pilot project Donor Advisory oleh International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies Geneva (IFRC GVA), organisasi kemanusiaan PMI Lobar tidak menyia-nyiakan kesempatan emas itu.
Tidak hanya fokus pada program yang akan dilaksanakan, pihak PMI Lobar juga ikut serta mempromosikan sejumlah destinasi wisata kepada tim Assessment IFRC yang sedang bertugas mengumpulkan data mengenai daerah rawan bencana di Lombok.
Ketua PMI Lombok Barat Haris Karnain A.Md.Kes S.Si MM,. di sela-sela kegiatan mendampingi tim assessment itu mengatakan, selain memperkuat sinergi dalam upaya kesiapsiagaan dan respons bencana, pihaknya juga memanfaatkan momen ini untuk memperkenalkan kekayaan alam dan potensi wisata daerah.

"Kunjungan ini bukan hanya tentang aksi kemanusiaan, tapi juga peluang memperkenalkan potensi wisata Lombok Barat, terutama di kawasan Sekotong yang terkenal dengan keindahan bahari dan pulau-pulaunya," ungkapnya.
Delegasi IFRC Geneva menunjukkan ketertarikan terhadap keunikan geografis dan potensi pariwisata yang dimiliki Lombok Barat. Faktor inilah yang turut menjadi pertimbangan pemilihan lokasi, selain karena wilayah ini menjadi bagian dari program penguatan sistem peringatan dini yang tengah dikembangkan bersama PMI pusat dan IFRC.
Sementara untuk wilayah yang dianggap menjadi lokasi titik rawan bencana dan langsung dikunjungi adalah Desa Persiapan Mpol, Desa Cendimanik dan Sekotong Tengah.
"Kami berharap ini menjadi awal yang baik bagi penguatan kesiapsiagaan bencana," tambahnya.
![]() |
Bart Broer dari IFRC kepada sejumlah wartawan saat konferensi pers |
Sementara itu, Bart Broer dari IFRC kepada sejumlah wartawan saat konferensi pers mengharapkan agar ke depan semua pihak dapat memahami bagaimana harus bersikap saat menghadapi bencana. Selain itu dia berharap agar semua pihak berkontribusi dalam menghadapi bencana dan membantu apabila ada bencana yang melanda.
"Kita tidak berharap ada bencana, tapi harus bisa kita persiapkan penanggulangannya sejak dini," ungkap pria gondrong yang aktif di PMI Swedia yang diterjemahkan salah satu penterjemah yang disiapkan pihak PMI Pusat ini. (gl01)
Komentar0